Mataram,
Tingginya angka kematian ibu melahirkan di Indonesia, dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya, masalah medis yang merupakan tanggungjawab petugas kesehatan, termaksud para dokter spesialis saat membantu proses ibu melahirkan. " Faktor pendarahan saat melahirkan juga menyebabkan kematian ibu yang mencapai 50 %. Serta, pengaruh infeksi saat melahirkan mencapai 21 %", ungkap ketua perkumpulan obstetri dan ginekologi Indonesia (POGI) cabang Mataram, dr. Soesbandoro,SpOG, ketika menggelar jumpa pers terkait pertemuan ilmiah tahunan POGI, di RSU Mataram, selasa (03/07/07) pagi.
Soesbandoro menjelaskan, hasil penelitian yang dilakukan POGI Mataram di 31 kecamatan se NTB, ditemukan tingginya angka kematian ibu melahirkan, paling banyak terjadi akibat persalinan dilakukan di rumah yang tidak memenuhi persyaratan, yang mencapai 95,7 %. " Hampir 85 % persalinan tersebut ditolong dukun dan 32 % diantaranya dilakukan oleh dukun yang tidak terlatih", terangnya. Menurutnya, menariknya lagi, tingginya angka kematian ibu melahirkan, akibat resiko besar mencapai 70 %. " Akan tetapi, dari prosentase tersebut tidak lebih dari 2,6 % yang merujuk ke rumah sakit. Serta, 81 % ibu yang mau melahirkan hanya mampu membayar biaya persalinan sebesar 10 ribu rupiah", sebutnya.
Lebih lanjut Soesbandoro mengatakan, selain faktor-faktor diatas, masalah yang menyebabkan angka kematian ibu melahirkan tinggi adalah kurangnya asupan gizi, pendidikan yang rendah, kemiskinan serta tidak mengikuti program KB. ( wan )
ne web na tiii
http://nusatenggaranews.com/
5 Produk Sunscreen Somethinc Terbaru (6)
1 tahun yang lalu
1 komentar:
maaf saya mau tau dunk sumbernya dariman ya? minta tolong di email ke Nomosprimeros@yahoo.co.uk terimakasih byk dan maaf sudah merepotkan.
saya butuh bgt karena sedang menyusun skripsi dengan judul ini tq
Posting Komentar